Tertawa, menurut dr. W.M. Roan, seorang
psikiater, merupakan cerminan emosi manusia yang menjadi bagian dari spectrum
emosi yang meliput, kegembiraan, kekagetan, dan cinta kasih. Rutinitas yang
kita jalani setiap hari dan beban hidup yang semakin berat, sering kali membuat
kita mengernyitkan dahi dan bermuka muram sehingga tidak sempat untuk tertawa
ataupun tersenyum. Apalagi banyak yang beranggapan bahwa tertawa hanya akan
menganggu dan dapat membuang waktu untuk berkonsetrasi pada runitas kita.
Tertawa bukan berarti refleksi dari orang gila ataupun hilang ingatan, memang
segala sesuatu memiliki taraf ukuran kewajaran begitu juga dengan tertawa.
Dalam konteks ini, tertawa jaganlah terlalu boros ataupun pelit. Tertawa
merupakan anugerah Tuhan yang banyak memberikan imbas positif.
Why??
l Tertawa akan mampu menciptakan rasa bahagia,
lepas dari ketegangan. Rasa bahagia inilah yang menjadi kunci utama bagi
manusia untuk berpikir tenang dalam memecahkan suatu masalah bahkan menurut
research tertawa merupakan obat mujarab untuk sembuh dari suatu penyakit. Hal
ini diutarakan The Humor Research Task Force (1930), tertawa bisa memicu
pertahanan hormon endorfin (hormon penahan rasa sakit). Hormon ini tidak hanya
membantu menghentikan rasa sakit tetapi juga memproduksi sensasi sehat
sejahtera (wellbeing).
l Tertawa dapat mengaktifkan otak kanan sehingga
memudahkan kita menghafal sesuatu. Menurut Sutisnawan (Psikiater) otak kanan hanya dapat difungsikan dalam
kondisi yang santai dan senyum sehingga untuk merangsang pengaktifan otak kanan
hanya bisa diransang dengan tertawa.
l Pada saat tertawa oksigen yang terhirup lebih
banyak, sehingga dapat memperlancar aliran darah di dalam jantung. Oksigen
tersebut dapat mengeluarkan udara di paru-paru yang sudah penuh. Ibaratnya
berolahraga, 1 menit tertawa sama dengan 10 menit mengayuh sepeda. Dengan
tertawa, jantung jadi tidak berdebar terlalu kencang. Tertawa bisa membuat
saraf simpatis (saraf yang membuat jantung berdenyut) akan bekerja. Pada
awalnya, kerja jantung bertambah keras. Namun ketika tawa terus berlanjut,
pikiran orang menjadi rileks. Saraf parasimpatis ( untuk memperlambat denyut
jantung) ikut bekerja, kerja jantungpun kembali normal.
l Saat stress, hormone adrenalin yang diproduksi
oleh tubuh akan keluar secara berlebih dan menyebabkan jantung berdebar keras.
Saat tertawa, tubuh secara otomatis menciptakan efek antiadrenalin,sehingga
ketegangan mereda dan tekanan darah menurun. Sebenarnya, saat seseorang tertawa
lepas telah terjadi hembusan nafas dan dorongan kuat yang menyebabkan tubuh
bergoyang di luar kendali. Hal ini terjadi karena adanya tekanan dari otak.
Saat tertawa, lima belas otot wajah berkontraksi, sehingga tertawa sebenarnya
dapat juga digunakan sebagai senam muka bagi yang ingin nampak selalu awet
muda.
So,,,,,,,lebih
seringlah tertawa mumpung dunia belum menetapkan pajak untuk tertawa. Namun
dalam hal ini, kita harus mampu memposisikan diri kita kapan kita harus tertawa
atau kapan kita harus serius karena hal inilah yang membedakan kita dengan
orang gila. Ketawa pun ada aturannya, jangan terlalu keras2 ya,,di samping ketawa adalah aurat bagi wanita,,itu juga bisa menganggu orang lain, apalagi klo di rumah sakit :D Satu lagi, kalau kita belum
bisa memberikan sesuatu buat orang lain maka berikanlah senyuman karena itu
adalah sesuatu, senyum adalah sedekah. Peace!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar