Kebanyakan mindset Lulus kuliah tidak lain tidak bukan adalah untuk bekerja. Banyak teman yang mengatakan bahwa kehidupan setelah kuliah adalah kehidupan yang sebenarnya, di masa kuliah orang masih bisa bekutik untuk tidak mandiri, status mahasiswa masih melegalkan beban kehidupan ditanggung orang tua. Berbeda halnya ketika sudah lulus, label sarjana mengharuskan kemandirian untuk lepas dari tanggungan orang tua, rasa malu merongrong ketika title penganggurang masih terus menempel. Dunia ketika sudah lulus benar-benar menguji mental kejiwaan, apalagi lingkungan sosial ikut mengontrol. Beban untuk membalas harapan orang tua juga tidak henti-hentinya menganggu pikiran, control sosial semakin memperah keadaan. Tiap hari untaian doa dan tulisan lamaran kerjaan selalu di apply ke mana yang ingin kita tuju. Awalnya mungkin bisa memilih, memilih untuk yang terbaek menurut kita, memilih untuk sesuai dengan bidang kita, tapi apa daya manusia hanya bisa berdoa dan berikhtiar, tetap saja yang menentukan adalah pemilik kehidupan. Rasa optimis dan percaya diri yang awalnya kuat seiirng berjalannya waktu mulai memudar. Semua tidak sesuai dengan yang direncankan, tapi tetap yakinlah bahwa Tuhan tidak pernah tidur, Dia selalu akan memberikan jalan kepada hambaNya yang berusaha, Dia pasti memberikan yang terbaik. Lakukan apa yang bisa dilakukan, ambil apa yang ada meskipun yang ada itu tidak sesuai dengan keinginan, tetap lakukan yang tebaik dimanapun dan kapanpun, jangan gampang mengeluh karena mengeluh hanya akan menjadikan kelemahan, dekatkan diri pada Ilahi, minta petunjuk, dan Bersabarlah, jangan berputus asa apalagi berputus asa dari rahmat Allah. Tetap bersyukur pada proses karena proses merupakan pembelajaran hidup yang akan mendewasakan dan membuat hidup lebih dimengerti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar